Senin, 22 November 2021

Bab 7.1: Pelepasan. Kebenaran. Masa Depan.

Pertengahan Oktober lalu, saya akhirnya menjalani persidangan tribunal. Lokasinya di Jalan Mojopahit, tidak ada plang nama yang terlihat dari luar, jadi kalau mau ke sana silakan tanya pihak tribunal saja. Saya mengalami proses sidang yang melelahkan secara mental, karena saya dicecar begitu banyak pertanyaan selama 1,5 jam, yang intinya menggali lebih dalam tentang apa yang terjadi sebelum dan sesudah pernikahan, sebelum akhirnya sampai pada keputusan ini. Menghargai proses yang ada, saya tidak bisa menceritakan lebih dalam lagi, jadi semoga teman-teman sekalian tidak ada yang perlu mengalami nasib yang sama seperti saya. Setelah ini, masih ada panggilan dari pihak istri, jadi tidak bisa diabaikan seperti pengadilan sipil kapan hari.

Saya sudah memutuskan untuk tidak lagi berkomunikasi dengan mantan saya, karena seiring berjalannya waktu malah bermunculan bukti-bukti baru yang sangat memperkuat dugaan bahwa terjadi perselingkuhan yang dilakukan dengan sadar. Hanya saja, saya sudah tidak ingin mempermasalahkan lagi hal ini, karena itu dilakukan dengan sadar. Biarlah Tuhan saja yang menilai semuanya. Sempat juga muncul impuls yang sangat kuat dari dalam diri saya untuk mengakhiri hidup saat kebenaran itu muncul, namun berkat teman-teman saya yang sigap membantu di masa-masa kritis itu, akhirnya saya masih dapat hidup hingga kini dan menuturkan kisah ini.

Maka dari itu, per hari ini, saya telah menutup semua bentuk komunikasi terhadap mantan saya. Saya tidak lagi mengenal dia; dia hanyalah orang asing yang tidak pernah bertemu saya, sehingga tidak layak mendapatkan perhatian saya lagi. Walaupun proses anulasi belum selesai, saya bisa menyatakan bahwa sekarang saya sudah menjadi seseorang yang bebas kembali, tidak terikat dengan masa lalu, dan akan menuju masa depan yang cerah. Siapa tahu, kelak saya akan mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik dan pantas untuk saya cintai hingga akhir hayat.

Terima kasih untuk semua yang sudah membaca kisah ini dari akhir. Mungkin hanya akan satu update lagi berikutnya, yaitu saat akhirnya Gereja menyatakan pernikahan saya tidak pernah terjadi sehingga saya kembali bebas seperti sedia kala. Semoga kalian semua tidak akan pernah mengalami yang telah saya alami ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seluruh komentar pada blog ini akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum diterbitkan.